KOPII - KOBA , BATENG,Kebiadaban pemilik dan pekerja tambang rajuk ilegal di Kolong Merbuk, yang diduga secara bersama - sama melakukan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap seorang wanita bernama Dessy Ariska (34) warga Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (23/9/2024)
Dari hasil informasi yang berhasil dihimpun oleh jejaring media mengatakan peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan itu terjadi pada para penambang melakukan pencucian dan pembersian pasir timah pada Senin (23/9) sore hari.
Sumber yang juga saksi mata saat kejadian itu menerangkan bahwa, sudah menjadi tradisi dimana ada kegiatan penambangan tidak pernah lepas dengan adanya istilah reman atau penyanting yang dilakukan oleh warga setempat.
“ Sudah tradisi memang pak, dimana - mana ada kegiatan tambang pasti ada warga baik itu laki - laki maupun perempuan, kadang juga ibu - ibu, yang datang meminta reman atau menyanting. Mereka yang datang juga tidak meminta banyak, dan hasil dari cantingan itu mereka jual untuk memenuhi kebutuhan sehari hari,” terang HR warga Koba
“ Begitu juga yang terjadi terhadap Dessy, melihat ibu - ibu yang berada di sakan (tempat mencuci pasir timah, red) yang diduga milik Yuli, mendapat cantingan, maka saya lihat Dessypun mendekat dan menyodorkan sebuah mangkok untuk meminta cantingan seperti halnya ibu - ibu yang lain. Untuk selanjut saya kurang perhatikan karena saya juga sibuk Pak, dan tiba - tiba sudah ramai di tempat Sakan milik Yuli itu,” jelas HR
Dessy Ariska (34) Dianiaya Secara Sadis oleh Ibu dan Anak Pemilik Ponton Rajuk, bahkan Hampir Dibacok sebelum Ia Dilempar ke Air
Dilansir dari Media Intrik.id :23/9/2024 : Dessy sendiri dalam keteranganya mengatakan “Jadi hari ini tadi saya pergi ngereman ke salah satu ponton dan naik speed ke ponton mereka. Terus saya bilang minta ujung ya, tapi pemilik ponton bilang gak usah,” ungkapnya, Senin (23/9/2024).
Ia mengatakan banyak yang meminta timah tersebut namun dirinya yang mendapatkan perlakuan tak mengenakan tersebut.
“Jadi karena banyak yang minta, saya minta juga, terus piring saya diambil dan dibuang ke air. langsung saya bilang kalau gak mau kasih gak gitu caranya. Terus langsung dorong saya sampai jatuh,” ujarnya.
“Terus emaknya datang dan langsung meninju saya. Terus si emak malah nyalahin saya padahal saya udah bilang cuma minta timah, ” lanjut Arriska
Wanita 34 tahun itu juga sempat dicekik dan dicemplungkan ke air.
“Sudah ditinju, saya dicekek sampai ke urat leher, lalu kepala saya dicemplungkan ke air. Saya cuma bisa meronta saja. Terus saya duduk lagi di pontonnya. Terus pemiliknya malah bilang kalau mau lapor, lapor aja ke polisi manapun,” tegasnya.
Ariska juga menyebutkan, setelah disiksa, dirinya mau dipukul dengan cangkul dan didorong ke air serta ingin dibacok menggunakan parang namun beruntung masih bisa melarikan diri ke ponton lain dengan berenang.
“Beruntung ada teman-teman teriak awas, terus saya bilang kalau saya mati disini ya udah saya gak takut. Terus saya didorong masuk ke air dan mau dilempar pakai parang. Terus saya berenang ke ponton lain. Akhirnya saya selamat, ” tuturnya.
“Kami selaku kuasa hukum akan melaporkan kejadian ke Polres Bangka Tengah malam ini juga agar kasus ini bisa diusut tuntas, ” tandasnya.
Yuli sendiri yang disebut - sebut selaku pemilik ponton rajuk dan pelaku pengeroyokan bersama salah satu pekerja yang tak lain adalah anaknya sendiri saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsappnya, sampai berita ini tayang, Yuli belum memberikan jawaban apapun.
Terpisah, Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha kepada jejaring media ini mengatakan akan menindaklajuti kasus penganiayaan yang disertai dengan pengeroyokana terhadap Dessy Ariska salah satu orang warga Kecamatan Koba.
“ Terimakaksih infonya, akan kami tindaklanjuti,” Tegas mantan Kasubag Progsus Bagkoorprog Ro Kerma KL SOPS Mabes Polri.
Warga setempat sangat berharap agar Aparat Penegak Hukum Polres Bangka Tengah menindak secara tegas dan mengusut secara tuntas terhadap pemilik dan pekerja tambang ilegal di Kolong Merbuk yang juga sebagai pelaku penganiayaan dengan disertai pengeroyokan kepada salah satu orang warga yaitu Dessy Ariska warga Kecamatan Koba.
“ Orang itu tidak tahu terimakasih, sudah kegiatannya itu ilegal malah menganiaya warga dengan mengeroyok perempuan. Kami minta Pak Kapolres mengusut secara tuntas dan kalau perlu tutup tambang ilegal di Kolong Merbuk yang sudah berkali kali terjadi tindak kriminal,” ungkap salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya. ( tim )
0 Komentar