KOPII - Banda Aceh - Bagi rakyat Gayo Lues, Alhudri merupakan pribadi yang humanis, apa adanya, dan dekat dengan rakyat. Saat dirinya memimpin negeri "Seribu Bukit" itu, masyarakat disana benar-benar merasakan kehadiran seorang pemimpin yang mampu mendengar segala keluh kesah warga.
"Tak jarang Alhudri kami jumpai turun ke pelosok desa. Datang pun tanpa pemberitahuan, dan gak ada protokoler, tiba-tiba udah ada aja dia. Sikapnya yang seperti itu membuat kami merasa dekat. Gak ada sekat dan batas, sehingga kami pun tak sungkan menyampaikan segala aspirasi dan permasalahan yang kami alami," ucap Penghulu (Keuchik) Ulun Tanoh, Kecamatan Kutapanjang, Suhardinsyah, S.Pd sebagaimana dikutip dari Ruang Berita, Rabu, 24 Juli 2024.
Sebagaimana diketahui, Lesten merupakan salah satu kawasan di Kecamatan Pining yang telah puluhan tahun terisolir. Jika warga dibelahan daerah lain telah menikmati manisnya makna merdeka, tidak halnya dengan rakyat Lesten. Segenap 'mimpi' buruk ada ditempat itu, mulai dari sulitnya ekonomi, pendidikan, pembangunan, komunikasi, transportasi, dan banyak lagi.
Namun, semesta pun berkehendak. Tak lama setelah dirinya ditunjuk oleh Mendagri menjadi Pj Bupati, Alhudri pun bergerak cepat. Mantan Kadisdik Aceh ini segera membangunkan warga Lesten dari mimpi buruknya selama ini. Ia membebaskan rakyat Lesten dari belenggu keterisoliran dengan membangun infrastruktur jalan sebagai akses keluar masuk ke kawasan tertinggal itu.
Langkah dan kebijakan Alhudri tersebut secara nyata telah memberikan harapan bagi penduduk disana untuk keluar dari kungkungan kemiskinan. Disparitas harga hasil pertanian yang dulunya begitu timpang, kini telah setara dengan daerah lainnya.
Alhudri juga dinilai sebagai pribadi yang peduli terhadap sesama. Hal itu terbukti kala dia membuka program donasi para kepala dinas di lingkungan Pemkab Gayo Lues untuk membangun rumah kaum duafa yang layak huni di kampung Porang, Gayo Lues.
"Saya rasa masih banyak lainnya yang pernah dia (Alhudri) lakukan. Untuk hal-hal seperti ini jarang terekspos di publik," ujar Jata.
Jata juga berharap agar Alhudri selalu konsisten dengan kebaikan yang dipraktekkan selama ini, dan menjaga komitmennya untuk membangun tanah kelahirannya.
"Tetap konsisten memperjuangkan yang benar dan selalu berbuat baik untuk rakyat," pesan Jata kepada Alhudri.
Begitulah sosok Alhudri dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dia terus bergerak maju dan berupaya mewujudkan segala asa serta harapan ribuan rakyat Gayo.
Dalam sebuah obrolan Jumat, 26 Juli 2024, Alhudri memberikan jawaban yang begitu lugas ketika ditanya motivasinya merebut kursi Aceh Tengah satu dalam kontestasi Pilkada 2024 ini.
Dengan sorot mata yang tajam, Alhudri menegaskan siapapun yang mengaku Gayo adalah tanah kelahiran memiliki kewajiban moral untuk memajukannya.
"Saya lahir, tumbuh dan besar disini. Apa yang saya lakukan saat ini merupakan bagian dari ikhtiar. Perjuangan ini bukan bicara apa yang akan saya dapat, namun apa yang dapat saya berikan untuk tanah Gayo tercinta. Saya tak ingin dihakimi oleh sejarah karena tak berbuat apapun. Bagaimanapun kebenaran akan menemukan jalannya sendiri, dan biarlah waktu yang akan menjadi penguji paling setia masing-masing kita," tegasnya. ( Red/Kopii)
0 Komentar