Caption : Tim 30 Masyarakat Linkar Kota Koba
KOPII - Pangkalpinag, 30 orang Perwakilan Masyarakat Koba yang tergabung dalam Masyarakat Lingkar Kota Koba (MLKK) bertolak dari Kota Koba, Bangka Tengah menuju Jakarta untuk berdiskusi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) RI, di Jakarta, Rabu, (19/6/2024)
Tim 30 itu bertolak pada selasa 18 Juni 2024 menuju Jakarta, menggunakan kendaraan Bus Senopati melalui Pelabuhan penyeberangan Ferry Muntok - Tj Api - Api dan Pelabuhan penyeberangan Ferry Merak - Bakauheni hingga Jakarta.
Rekky atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bung Rekky selaku Ketua Tim 30 yang tergabung dalam Masyarakat Lingkar Kota Koba kepada jejaring media citizen journalis mengatakan bahwa tujuan pokok ke Kementerian ESDM RI di Jakarta adala menyampaikan Aspirasi Masyarakat yang saat masih menggantungkan mata pencaharianya ke tambang belum menemukan titik kejelasan terhadap status lahan.
Atas hal itu Bung Rekky bersama 30 orang rekan - rekang dan didukung oleh berbagai unsur, bertolak ke Jakarta menuju Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menyampaikan Aspirasi masyarakat.
“Kami bersama ke 29 rekan - rekan yang satu misi dan satu pikiran dalam Masyarakat Lingkar Kota Koba, akan langsung menuju ke Kementerian ESDM untuk menyampaikan Aspirasi masyarakat terkait pertambangan khususnya Merbuk, Kenari dan Punguk,” kata Reki
“Ini sebuah perjuangan dari kami, saya sebagai Ketua Tim salut terhadap rekan - rekan yang mendukung perjuangan ini dengan ikhlas tanpa pamrih, mereka meninggalkan anak isteri serta keluarga demi untuk perjuangan ini,” ucap Rekky
“ Kami berharap bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan Pak Menteri ESDM, sehingga apa yang menjadi tujuan kami dan Aspirasi masyarakat ini memperoleh hasil yang diharapkan sehingga perjuangan kami untuk memperjuangkan adanya rekom dari ESDM RI atas segala bentuk kegiatan pertambangan di Merbuk, Kenari dan Punguk bisa tercapai. Dengan begitu masyarakat penambang di Wilayah itu, merasa tenang tidak dihantui ketakutan dengan adanya razia atau penertiban dari APH,” harapnya.
Selain membawa aspirasi masyarakat, Tim 30 yang tergabung dalam MLKK itu akan menganalisis kejelasan atas sewa lahan PT Kobatin kepada pihak MPS yang saat ini dikelola oleh Taskin selaku Dirut dan Curattor dari PT Kobatin.
“Selain membawa aspirasi masyarakat misi kami adalah akan meminta kepada Kementerian ESDM untuk memberikan atau menebitkan surat rekomendasi kepada PT Timah terkait pengelolaan hasil tambang di Kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk, serta meminta untuk klarifikasi atas Pabrik Sawit CV MAL milik salah satu terangka kasus tata komoditas timah yang sudah merugikan negara ratusan trilyun,” tutup Rekky diakhir penjelasannya Rabu (19/6) melalui pesan singkat WhatsAppnya.( PR )
0 Komentar